#TantanganGuruSiana

#Tantangan365 Hari Yang Ke- 150

Pujian dan cacian tidak terlepas dari kehidupan kita. Adakalanya kita menerima pujian dan sanjungan dari orang lain. Tak jarang pula dilain pihak kita mendapatkan cacian dan makian dari orang lain.

Pujian. Siapa sih orang yang tidak senang dengan pujian ? sebagai manusia normal pasti senang dengan pujian. Tapi ingat, pujian yang berlebihan cenderung menjatuhkan seseorang. Ketika seseorang senang dipuji hal itu akan membuatnya lupa diri karena terlena dengan pujian dan sanjungan sehingga membuat dirinya gila pujian.

Cacian. Adakah orang yang mau dicaci? Jawabannya jelas tidak. Bahkan kalau ada orang yang mencaci maka akan dibalas pula dengan cacian yang sama bahkan lebih lagi dari itu. Tak jarang pula ketika saling caci mencaci harus berujung kepengadilan karena merasa nama baiknya dicemarkan.

Lalu bagaimana islam memandang dua hal ini (pujian dan cacian)?. Dalam ajaran islam pujian adalah ujian, karena fitnah (ujian) itu bisa berupa kebaikan dan keburukan. Dalam surat Al-Anbiya’ ayat 35 Allah berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Terjemah Kemenag 2002

35. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.

Pujian adalah ujian kebaikan. Karena boleh jadi saat kita dipuji kita merasa sombong dan merasa takjub kepada diri sendiri, bahkan bisa jadi kita lupa bahwa ini adalah nikmat dari Allah.

Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap pujian dan cacian karena pujian bisa membuat orang terbang dan cacian bisa membuat orang jadi tumbang.

Solok, 14 Juli 2020